Materi Sejarah tentang Biografi Pahlawan Nasional Indonesia Katamso Darmokusumo
Halo teman-teman dan sahabat Materi Belajar (MB) dimana pun kalian berada. Pada artikel dibawah ini saya akan memberikan materi sejarah tentang biografi pahlawan nasional Indonesia yang bernama Katamso Darmokusumo. Semoga bagi kalian yang sedang membutuhkan artikel ini untuk sebagai syarat melengkapi tugas sekolah, tugas perkuliahan bahkan untuk tugas akhir atau skripsi agar dapat bermanfaat. Berikut ini adalah penjelasannya.
Pahlawan Katamso Darmokusumo lahir di Sragen provinsi Jawa Tengah pada tanggal 05 Februari 1923. Katamso Darmokusumo disaat era pendudukan serta kekuasaan Jepang mengikuti dan bergabung pada pendidikan militer di Bogor tepatnya di pendidikan militer Pembela Tanah Air (PETA).
Pahlawan Katamso Darmokusumo lahir di Sragen provinsi Jawa Tengah pada tanggal 05 Februari 1923. Katamso Darmokusumo disaat era pendudukan serta kekuasaan Jepang mengikuti dan bergabung pada pendidikan militer di Bogor tepatnya di pendidikan militer Pembela Tanah Air (PETA).
Kemudian setelah Katamso Darmokusumo telah menyelesaikan pendidikannya di Bogor, beliau diangkat sebagai Shodanco Pembela Tanah Air di kota Solo. Dan selanjutnya ketika Indonesia telah dinyatakan Merdeka, Katamso Darmokusumo mengikuti serta bergabung bersama Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pada karier beliau di Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Katamso Darmokusumo awalnya diangkat menjadi seorang Komandan Kompi di daerah Klaten dan setelah itu Kompi Batalion 28 Divisi IV.
Kemudian disaat setelah adanya pengakuan tentang kedaulatan di negara Indonesia, yang terjadi adalah munculnya sebuah pemberontakan Batalion 426 di provinsi Jawa Tengah sehingga Katamso Darmokusumo di berikan tugas untuk meredam dan menumpas pemberontakan yang terjadi, alhasil beliau pun sukses dalam tugas tersebut. Dan pada tahun 1958, di saat munculnya pemberontakan oleh Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta (PRRI/Permesta), Katamso Darmokusumo kemudian diangkat menjadi seorang Komandan Batalion A Komando Operasi 17 Agustus yang ada dibawah pimpinan Jenderal Ahmad Yani.
Dan setelah itu Katamso Darmokusumo diberikan jabatan yang mempunyai tugas sebagai Kepala Staf Resimen Tim Pertempuran (RTP) II Diponegoro yang berkedudukan di daerah Bukit Tinggi di Sumatra Barat. Selanjutnya beliau diangkat lagi menjadi Kepala Staf Resimen wilayah Riau Daratan Komando Daerah Militer (Kodam) III/17 Agustus. Kemudian ketika suasana keamanan di daerah sumatra telah membaik, beliau selanjutnya kembali ditarik menuju jakarta dan kembali bertugas pada di daerah Bandung tepatnya di Komando Pendidikan Infanteri (Pusdikif).
Lanjut lagi Katamso Darmokusumo kemudian di pindahkan ke provinsi Jawa Tengah dengan sebuah jabatan sebagai Komando Resort Militer (Korem) 072 Pamungkas yang berada di bawah Komando Daerah Militer (Kodam) VIII Diponegoro, yang berkedudukan di wilayah Yogyakarta. Katamso Darmokusumo juga memberikan pendidikan militer serta memberikan pembinaan kepada Resimen Mahasiswa (disingkat Menwa) dengan tujuan untuk mengantisipasi ancaman-ancaman dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Katamso Darmokusumo juga merupakan salah satu yang menjadi korban pada peristiwa Gerakan 30 September Atau Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI)
Kemudian disaat setelah adanya pengakuan tentang kedaulatan di negara Indonesia, yang terjadi adalah munculnya sebuah pemberontakan Batalion 426 di provinsi Jawa Tengah sehingga Katamso Darmokusumo di berikan tugas untuk meredam dan menumpas pemberontakan yang terjadi, alhasil beliau pun sukses dalam tugas tersebut. Dan pada tahun 1958, di saat munculnya pemberontakan oleh Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta (PRRI/Permesta), Katamso Darmokusumo kemudian diangkat menjadi seorang Komandan Batalion A Komando Operasi 17 Agustus yang ada dibawah pimpinan Jenderal Ahmad Yani.
Dan setelah itu Katamso Darmokusumo diberikan jabatan yang mempunyai tugas sebagai Kepala Staf Resimen Tim Pertempuran (RTP) II Diponegoro yang berkedudukan di daerah Bukit Tinggi di Sumatra Barat. Selanjutnya beliau diangkat lagi menjadi Kepala Staf Resimen wilayah Riau Daratan Komando Daerah Militer (Kodam) III/17 Agustus. Kemudian ketika suasana keamanan di daerah sumatra telah membaik, beliau selanjutnya kembali ditarik menuju jakarta dan kembali bertugas pada di daerah Bandung tepatnya di Komando Pendidikan Infanteri (Pusdikif).
Lanjut lagi Katamso Darmokusumo kemudian di pindahkan ke provinsi Jawa Tengah dengan sebuah jabatan sebagai Komando Resort Militer (Korem) 072 Pamungkas yang berada di bawah Komando Daerah Militer (Kodam) VIII Diponegoro, yang berkedudukan di wilayah Yogyakarta. Katamso Darmokusumo juga memberikan pendidikan militer serta memberikan pembinaan kepada Resimen Mahasiswa (disingkat Menwa) dengan tujuan untuk mengantisipasi ancaman-ancaman dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Katamso Darmokusumo juga merupakan salah satu yang menjadi korban pada peristiwa Gerakan 30 September Atau Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI)
Baca ini Peristiwa Gerakan 30 September Atau Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI)
Jenazah Katamso Darmokusumo di makamkan di Yogyakarta tepatnya di Taman Makam Pahlawan Semaki. Sehingga dengan demikian, Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia memberikan dan menganugerahi Katamso Darmokusumo gelar sebagai Pahlawan Revolusi atas dasar dari Surat Keputusan (SK) oleh Presiden Nomor 118/KOTI/1965. Materi Sejarah tentang Biografi Pahlawan Nasional Indonesia Katamso Darmokusumo