Materi Ekonomi : Teori Tenaga Kerja Menurut Para Ahli
* Definisi Tenaga Kerja
* Definisi Tenaga Kerja
Tenaga kerja mengandung pengertian jumlah penduduk yang sedang dan siap untuk bekerja dan pengertian kualitas usaha kerja yang diberikan. Menurut undang-undang pokok ketenagakerjaan No.14 tahun 1969, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
** Pengertian Tenaga Kerja Menurut Para Ahli
** Pengertian Tenaga Kerja Menurut Para Ahli
- Menurut Undang-Undang Pokok Ketenagakerjaan No. 14 Tahun 1969, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam hubungan ini maka pembinaan tenaga kerja merupakan peningkatan kemampuan efektivitas tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan.
Baca juga Teori Tentang Pertumbuhan Ekonomi Menurut W.W. Rostow
- Sedangkan menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pengertian tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
- Adapun menurut Dr.A.Hamzah SH, tenaga kerja meliputi tenaga kerja yag bekerja di dalam maupun di luar hubungan kerja dengan alat produksi utamanya dalam proses produksi tenaga kerja itu sendiri, baik tenaga fisik maupun pikiran.
- Lain lagi menurut Dr. Payaman dikutip A.Hamzah (1990), tenaga kerja adalah (man power) adalah produk yang sudah atau sedang bekerja. Atau sedang mencari pekerjaan, serta yang sedang melaksanakan pekerjaan lain. Seperti bersekolah, ibu rumah tangga. Secara praktis, tenaga kerja terdiri atas dua hal, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja:
- Lain lagi menurut Dr. Payaman dikutip A.Hamzah (1990), tenaga kerja adalah (man power) adalah produk yang sudah atau sedang bekerja. Atau sedang mencari pekerjaan, serta yang sedang melaksanakan pekerjaan lain. Seperti bersekolah, ibu rumah tangga. Secara praktis, tenaga kerja terdiri atas dua hal, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja:
a. Angkatan kerja (labour force) terdiri atas golongan yang bekerja dan golongan penganggur atau sedang mencari kerja.
b. Kelompok yang bukan angkatan kerja terdiri atas golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain-lain atau menerima penghasilan dari pihak lain, seperti pensiunan dan lain sebagainya.
Baca juga Teori Kesempatan Kerja Menurut Ahli
- Menurut Eeng Ahman & Epi Indriani tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada permintaan kerja.
- Menurut ALAM. S tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Sedangkan di negara-negara maju, tenaga kerja adalah penduduk yang berumur antara 15 hingga 64 tahun.
- Menurut Suparmoko dan Icuk Ranggabawono tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja dan memiliki pekerjaan, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melakukan kegiatan lain seperti sekolah, kuliah dan mengurus rumah tangga.
- Menurut Suparmoko dan Icuk Ranggabawono tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja dan memiliki pekerjaan, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melakukan kegiatan lain seperti sekolah, kuliah dan mengurus rumah tangga.
- Menurut Sjamsul Arifin, Dian Ediana Rae, Charles, Joseph tenaga kerja merupakan faktor produksi yang bersifat homogen dalam suatu negara, namun bersifat heterogen (tidak identik) antar negara. Rencana pembangunan memuat kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh sektor atau sub sektor ekonomi. Setiap rencana pembangunan sekaligus mencerminkan kebutuhan tenaga kerja terdidik dari masing-masing jenis dan tingkatan pendidikan.
Keberhasilan suatu rencana pembangunan sangat tergantung pada kemampuan menyediakan tenaga kerja yang dapat melaksanakannya. Dalam Ilmu Ekonomi terdapat beberapa faktor yang membicarakan tentang sumberdaya manusia, yaitu antara lain :
Keberhasilan suatu rencana pembangunan sangat tergantung pada kemampuan menyediakan tenaga kerja yang dapat melaksanakannya. Dalam Ilmu Ekonomi terdapat beberapa faktor yang membicarakan tentang sumberdaya manusia, yaitu antara lain :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyediaan tenaga kerja.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja.
3. Pasar kerja dimana terjadi proses mempertemukan lowongan kerja dan pencari kerja
Baca juga Teori Pembangunan Ekonomi Menurut Para Ahli
Teori Tenaga Kerja Menurut Para Ahli
Sasaran trilogi pembangunan adalah pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju terciptanya keadilan sosial bagi seluruh masyarakat, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan terciptanya stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Pemerataan pembangunan disini adalah pemerataan kesempatan kerja bagi setiap warga negara untuk mendapatkan kehidupan yang layak.Menikmati kehidupan yang layak tersebut bukan berarti pemenuhan kebutuhan yang layak pula, meliputi kubutuhan jasmani dan rohani, bukan saja dipenuhi kebutuhan akan pangan, sandang dan pemukiman tetapi juga kesempatan untuk memperoleh belajar (pendidikan). Pelayan kesehatan (lingkungan yang sehat), Pelayan umum (listrik, pengangkutan dan air bersih ).
Dengan kata lain kesempatan kerja atau lapangan kerja bagi setiap warga negara, merupakan satu sasaran yang harus dicapai terlebih dahulu, sebab kesempatan kerja merupakan sumber penghasilan bagi setiap warga negara. Dengan demikian minimal akan dipenuhi kebutuhan dasar manusia yang meliputi sandang, pangan, papan dan kesejahteraan sosial dengan sumber pendapatan yang cukup.
Pemanfaatan sumber daya manusia secara aktif untuk mengelola kekuatan ekonomi potensial atau sumber daya alam dengan bantuan peralatan capital, teknologi dan modal merupakan sarana strategi dalam sub system ekonomi yang harus dibina dan dikembangkan.
Baca juga Definisi Ekonomi Mikro Dan Makro, Teori, Perbedaan Serta Contoh Ekonomi Mikro Dan Makro
- Soeharsono sagir (1995: 3) Mengatakan bahwa: “Adanya akumulasi modal dan dana tabungan masyarakat, dimana tabungan mereka merupakan sisa dari penghasilan setelah digunakan untuk untuk kebutuhan konsumsi dan pembayaran pajak. Adanya modal tabungan memungkinkan terciptanya dana untuk investasi lebih lanjut dengan terciptanya lapangan kerja”. Pembangunan ketenagakerjaan dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
Oleh sebab itu, pembangunan ketenagakerjaan dilaksanakan untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, makmur dan merata, baik secara materil maupun spiritual. Asas pembangunan ketenagakerjaan pada dasarnya sesuai dengan asas pembangunan nasional, khususnya asas demokrasi pancasila serta asas adil dan merata.
Pembangunan ketenagakerjaan berlandaskan pancasila UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak dimensi dan keterkaitan dengan berbagai pihak yaitu antara pemerintah, pengusaha dan pekerja/buruh. Oleh sebab itu, pembangunan ketenagakerjaan dilaksanakan secara terpadu dalam bentuk kerja yang saling mendukung. Adapun tujuan pembangunan ketenagakerjaan adalah:
Oleh sebab itu, pembangunan ketenagakerjaan dilaksanakan untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, makmur dan merata, baik secara materil maupun spiritual. Asas pembangunan ketenagakerjaan pada dasarnya sesuai dengan asas pembangunan nasional, khususnya asas demokrasi pancasila serta asas adil dan merata.
Pembangunan ketenagakerjaan berlandaskan pancasila UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak dimensi dan keterkaitan dengan berbagai pihak yaitu antara pemerintah, pengusaha dan pekerja/buruh. Oleh sebab itu, pembangunan ketenagakerjaan dilaksanakan secara terpadu dalam bentuk kerja yang saling mendukung. Adapun tujuan pembangunan ketenagakerjaan adalah:
1. Memperdayakan dan memperdayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi.
2. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah.
3. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat
4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
Baca juga Teori Industri Menurut Para Ahli Dan Pengelompokannya
Strategi pembangunan yang berorientasi pada output dan kurang berorientasi pada penciptaan kesempatan kerja tercermin dalam pola investasi padat capital pada proyek-proyek penanaman modal dalam negeri, sehingga terjadi kesenjangan antara laju pertumbuhan angkatan kerja terhadap laju pertumbuhan kesempatan kerja.
Hal ini disebabkan oleh proyek padat modal dengan tekhnologi mutakhir merupakan proyek yang relative menyerap tenagakerjaan. Tenaga kerja mengandung pengertian bahwa jumlah penduduk yang sedang dan siap untuk bekerja dan pengertian kualitas usaha kerja yang diberikan. Secara umum, penyediaan tenaga kerja dipenuhi oleh beberapa faktor seperti jumlah penduduk, tenaga kerja, jam kerja, pendidikan, produktifitas dan jumlah serta struktur penduduk.
Jumlah penduduk yang kerja bekerja biasanya dipandang mencerminkan jumlah kesempatan kerja yang ada. Dalam pengertian ini kesempatan kerja bukanlah lapangan pekerjaan yang masing terbuka, walaupun komponen yang terahir ini akan menambah kesempatan kerja yang ada di waktu yang akan datang.
Mungkin pada suatu waktu lapangan pekerjaan yang masih terbuka cukup banyak, sementara jumlah pencari pekerjaan atau pengangguran masih banyak pula. Salah satu tujuan dalam pembangunan ekonomi adalah penyediaan lapangan kerja yang cukup untuk mengejar pertambahan angkatan kerja, lebih – lebih bagi negara berkembang, terutama indonesia di mana pertumbuhan angkatan kerja lebih cepat dari perumbuhan kesempatan kerja.
Ada beberapa faktor megapa hal tersebut lebih menonjol atau penting bagi negara berkembang, diantaranya :
Hal ini disebabkan oleh proyek padat modal dengan tekhnologi mutakhir merupakan proyek yang relative menyerap tenagakerjaan. Tenaga kerja mengandung pengertian bahwa jumlah penduduk yang sedang dan siap untuk bekerja dan pengertian kualitas usaha kerja yang diberikan. Secara umum, penyediaan tenaga kerja dipenuhi oleh beberapa faktor seperti jumlah penduduk, tenaga kerja, jam kerja, pendidikan, produktifitas dan jumlah serta struktur penduduk.
Jumlah penduduk yang kerja bekerja biasanya dipandang mencerminkan jumlah kesempatan kerja yang ada. Dalam pengertian ini kesempatan kerja bukanlah lapangan pekerjaan yang masing terbuka, walaupun komponen yang terahir ini akan menambah kesempatan kerja yang ada di waktu yang akan datang.
Mungkin pada suatu waktu lapangan pekerjaan yang masih terbuka cukup banyak, sementara jumlah pencari pekerjaan atau pengangguran masih banyak pula. Salah satu tujuan dalam pembangunan ekonomi adalah penyediaan lapangan kerja yang cukup untuk mengejar pertambahan angkatan kerja, lebih – lebih bagi negara berkembang, terutama indonesia di mana pertumbuhan angkatan kerja lebih cepat dari perumbuhan kesempatan kerja.
Ada beberapa faktor megapa hal tersebut lebih menonjol atau penting bagi negara berkembang, diantaranya :
1.Pertumbuhan penduduk di negara berkembang cenderung tinggi, sehingga melebihi pertumbuhan capital.
2.Demografi profil lebih muda, sehingga lebih banyak penduduk yang masuk ke lapangan kerja.
3.Struktur industri di negara berkembang yang cenderung mempunyai tingkat diversivikasi kegiatan ekonomi rendah, serta tingkat keterampilan penduduk yang belum memadai, membuat usaha penciptaan lapangan kerja menjadi semakin kompleks.
Dengan keadaan dewasa ini mengenai angkatan kerja sebelumnya perlu dilihat dahulu dari terjadinya angkatan kerja yaitu tenaga kerja yang berarti golongan-golongan yang telah bekerja, pengangguran, pencari kerja dan siap untuk bekerja.
- Menurut Michael P.Todaro (1995 : 142) menyatakan bahwa banyaknya tenaga kerja berarti banyaknya produktivitas tenaga kerja, sedangkan banyaknya populasi secara keseluruhan meningkatkan jumlah pasar-pasar yang potensial di dalam negri. Kekayaan suatu negara terletak dalam pendapatan nasionalnya. Pendapatan nasional setiap masyarakat selalu persis sama dengan nilai tukar dari keseluruhan produksi tahunan dari industri, ini berarti kekayaan suatu negara terletak dalam produktifitas tenaga kerjanya.
Kegiatan perencanaan tenaga kerja daerah yang selama ini di lakukan pada umumnya baru menjangkau tingkat provinsi, sehingga dinilai sudah kurang realistis karena tidak mampu menyentuh pihak yang mempunyai kewenangan memadai dalam pembangunan daerah.
Karena itu menempatkan kabupten/kota sebagai obyek dan subyek dalam perencanaan tenaga kerja daerah ini sudah sangat tepat. Selain itu, pendekatan dan metodologi yang di gunakan, khususnya dalam penghitungan persediaan dan kebutuhan tenaga kerja masih tergolong konvensional dan manual.
Dengan keadaan dewasa ini mengenai angkatan kerja sebelumnya perlu dilihat dahulu dari terjadinya angkatan kerja yaitu tenaga kerja yang berarti golongan-golongan yang telah bekerja, pengangguran, pencari kerja dan siap untuk bekerja.
- Menurut Michael P.Todaro (1995 : 142) menyatakan bahwa banyaknya tenaga kerja berarti banyaknya produktivitas tenaga kerja, sedangkan banyaknya populasi secara keseluruhan meningkatkan jumlah pasar-pasar yang potensial di dalam negri. Kekayaan suatu negara terletak dalam pendapatan nasionalnya. Pendapatan nasional setiap masyarakat selalu persis sama dengan nilai tukar dari keseluruhan produksi tahunan dari industri, ini berarti kekayaan suatu negara terletak dalam produktifitas tenaga kerjanya.
Kegiatan perencanaan tenaga kerja daerah yang selama ini di lakukan pada umumnya baru menjangkau tingkat provinsi, sehingga dinilai sudah kurang realistis karena tidak mampu menyentuh pihak yang mempunyai kewenangan memadai dalam pembangunan daerah.
Karena itu menempatkan kabupten/kota sebagai obyek dan subyek dalam perencanaan tenaga kerja daerah ini sudah sangat tepat. Selain itu, pendekatan dan metodologi yang di gunakan, khususnya dalam penghitungan persediaan dan kebutuhan tenaga kerja masih tergolong konvensional dan manual.
Itulah Materi Ekonomi yang menjelaskan Teori Tenaga Kerja Menurut Para Ahli