Biografi Pahlawan Nasional Indonesia Pierre Andreas Tendean
Halo teman-teman dan sahabat Materi Belajar (MB) dimana pun kalian berada. Pada artikel dibawah ini saya akan memberikan materi sejarah tentang biografi pahlawan nasional Indonesia yang bernama Pierre Andreas Tendean.
Pierre Andreas Tendean adalah seseorang yang salah satu dari para tokoh pejuang yang mempertahankan harkat dan martabat serta keutuhan bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1948 sampai 1965. Semoga bagi kalian yang sedang membutuhkan artikel ini untuk sebagai syarat melengkapi tugas sekolah, tugas perkuliahan bahkan untuk tugas akhir atau skripsi agar dapat bermanfaat. Berikut ini adalah penjelasannya.
Halo teman-teman dan sahabat Materi Belajar (MB) dimana pun kalian berada. Pada artikel dibawah ini saya akan memberikan materi sejarah tentang biografi pahlawan nasional Indonesia yang bernama Pierre Andreas Tendean.
Pierre Andreas Tendean adalah seseorang yang salah satu dari para tokoh pejuang yang mempertahankan harkat dan martabat serta keutuhan bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1948 sampai 1965. Semoga bagi kalian yang sedang membutuhkan artikel ini untuk sebagai syarat melengkapi tugas sekolah, tugas perkuliahan bahkan untuk tugas akhir atau skripsi agar dapat bermanfaat. Berikut ini adalah penjelasannya.
Pierre Andreas Tendean
Pahlawan Pierre Andreas Tendean lahir di Jakarta pada tanggal 21 Februari 1939. Ayahnya adalah seorang yang mempunyai jabatan sebagai pimpinan rumah sakit jiwa (RSJ) Tawang di Semarang yang bernama dr. A.L. Tendean. Pierre Andreas Tendean menempuh pendidikan dasar dan pendidikan menengah di Semarang dan ayahnya memiliki harapan dan keinginan agar putra nya dapat mengikuti jejak ayahnya untuk masuk bidang kedokteran.
Akan tetapi Pierre Andreas Tendean mempunyai keinginan tersendiri dan lebih tertarik dengan kegiatan militer. Pierre Andreas Tendean memulai keinginan nya menjadi anggota militer di bandung tepatnya pada Akademi Teknik Angkatan Darat yang selanjutnya nama Akademi Teknik Angkatan Darat berubah menjadi Akademi Militer Jurusan Teknik (AKMIL JURTEK). Pierre Andreas Tendean adalah seorang siswa yang memiliki bakat yang besar sehingga beliau di angkat menjadi seorang Komandan Batalion Taruna yang juga sebagai ketua dari Senat Korps Taruna.
Dan disaat masih berada di taruna, Pierre Andreas Tendean juga pernah menerima tugas di lapangan yang tugasnya dikirim untuk memadamkan dan meredamkan pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI / Perdjuangan Rakjat Semesta atau disingkat dengan PERMESTA dalam kesatuan Zeni tempur di Sumatera Barat). Dan tepat pada tahun 1962, Pierre Andreas Tendean berhasil menyelesaikan pendidikan dan pembelajaran militer sehingga beliau di berikan tugas pada Batalion Zeni Tempur 2 Kodam II Bukit Barisan dan kemudian setelah setahun, Pierre Andreas Tendean kembali di sekolahkan di Bogor tepatnya pada sekolah Intelijen.
Dan setelah itu Pierre Andreas Tendean diangkat sebagai Menteri koordinator Pertahanan Keamanan / Kepala Staf Angkatan Bersenjata (MENKO HANKAM / KASAB) Jenderal Nasution. Kemudian setelah Pierre Andreas Tendean sedang berada pada halaman belakang rumah dinas A.H Nasution yang berhubung beliau sedang tidak menjalani dan tidak memiliki tugas tepatnya menjelang awal oktober 1965 ( 01 Oktober 1965), beliau mendengar rentetan suara senjata-senjata dan beliau pun segera mengambil senjata nya. Akan tetapi malah Pierre Andreas Tendean ditangkap oleh kelompok/gerakan yang menamai gerakan mereka adalah Gerakan 30 September / Partai Komunis Indonesia atau disingkat dengan G-30-S/PKI.
Dan disaat masih berada di taruna, Pierre Andreas Tendean juga pernah menerima tugas di lapangan yang tugasnya dikirim untuk memadamkan dan meredamkan pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI / Perdjuangan Rakjat Semesta atau disingkat dengan PERMESTA dalam kesatuan Zeni tempur di Sumatera Barat). Dan tepat pada tahun 1962, Pierre Andreas Tendean berhasil menyelesaikan pendidikan dan pembelajaran militer sehingga beliau di berikan tugas pada Batalion Zeni Tempur 2 Kodam II Bukit Barisan dan kemudian setelah setahun, Pierre Andreas Tendean kembali di sekolahkan di Bogor tepatnya pada sekolah Intelijen.
Dan setelah itu Pierre Andreas Tendean diangkat sebagai Menteri koordinator Pertahanan Keamanan / Kepala Staf Angkatan Bersenjata (MENKO HANKAM / KASAB) Jenderal Nasution. Kemudian setelah Pierre Andreas Tendean sedang berada pada halaman belakang rumah dinas A.H Nasution yang berhubung beliau sedang tidak menjalani dan tidak memiliki tugas tepatnya menjelang awal oktober 1965 ( 01 Oktober 1965), beliau mendengar rentetan suara senjata-senjata dan beliau pun segera mengambil senjata nya. Akan tetapi malah Pierre Andreas Tendean ditangkap oleh kelompok/gerakan yang menamai gerakan mereka adalah Gerakan 30 September / Partai Komunis Indonesia atau disingkat dengan G-30-S/PKI.
Baca ini Peristiwa Gerakan 30 September Atau Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI)
Sehingga dengan demikian Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia memberikan dan menganugerahi Pierre Andreas Tendean gelar sebagai Pahlawan Revolusi atas dasar dari Surat Keputusan (SK) oleh Presiden Nomor 111/KOTI/1965 pada tanggal 05 Oktober 1965. Biografi Pahlawan Nasional Indonesia Pierre Andreas Tendean