Teks Negosiasi
Teks Negosiasi adalah salah satu dari cabang pelajaran bahasa Indonesia yang akan dibahas pada uraian dibawah ini. Di dalam materi belajar pelajaran teks negosiasi berikut ini yang akan di uraikan satu persatu adalah yakni pengertian atau definisi teks negosiasi, struktur teks negosiasi, kaidah kebahasaan di dalam teks negosiasi serta contoh teks negosiasi. Dari semua pembahasan itu akan dijelaskan dan di rincikan dengan bahasa yang mudah di mengerti serta sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Dan berikut penjelasannya.
Definisi Teks Negosiasi
Pengertian teks negosiasi adalah sebuah teks atau kalimat yang berisikan dengan interaksi sosial yang terdiri dari satu orang dengan orang yang lain yang mempunyai fungsi untuk dapat menetapkan sebuah keputusan diantara para pihak-pihak atau orang-orang yang memiliki kepentingan yang tidak sama. Adapun hasil akhir di dalam teks negosiasi ini adalah menjadi hak dari kedua belah pihak, yang mana diperlukannya persetujuan antara kedua belah pihak tersebut agar terciptanya proses saling serah terima yang berujung dengan pencapaian kesepakatan bersama.
Struktur Teks Negosiasi
Di dalam sebuah teks, pastinya terdapat sebuah struktur yang tertata dengan rapi. Dan struktur teks negosiasi terdiri dari pembukaan, isi dan juga penutup. Berikut penjelasannya :
a. Pembukaan
Adalah pertama-tama dan terdapat dibagian awal oleh sebuah negosiasi. Biasanya pembukaan ini berisikan dengan kata pengenalan diri, sapaan dan salam.
b. Isi
Adalah pembahasan pokok dari sebuah interaksi didalam suatu teks. Adapun isi teks negosiasi ini terbagi atas dua (2) bagian yakni sebagai berikut:
1. Penyampaian materi, maksudnya adalah suatu bagian yang memuat pemberitahuan atau pertanyaan-pertanyaan tentang permasalahan (objeknya).
2. Tawar menawar serta penyelesaian masalah, maksudnya adalah suatu bagian yang berisikan dengan kedua belah pihak yang sedang melakukan aksi saling bernegosiasi yang pada akhirnya akan mendapatkan sebuah keputusan.
c. Penutup
Adalah bagian yang paling akhir dari teks negosiasi.
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
Didalam proses negosiasi, pastinya yang terbaik yakni dengan memperlihatkan bagaimana kaidah negosiasi itu sendiri. Dan dibawah ini adalah ciri-ciri kebahasaan serta kaidah dari teks negosiasi yang baik dan benar yakni seperti berikut :
a. Dengan memulai dari pendapat yang kuat serta berdasarkan dengan dukungan fakta.
b. Dengan tidak memberikan lebih dari tiga (3) pendapat dalam kurun satu waktu.
c. Dengan membangun pendapat dengan cara yang logis, adanya saling keterikatan, rapat serta penuh dengan hati-hati.
d. Anda dapat mengutarakan bagaimana pandangan anda dan buatlah sebuah kesimpulan dengan berdasarkan pendapat anda tadi yang selanjutnya anda bisa mengutarakan jika anda tidak menyetujui dengan rekan negosiasi anda.
e. Anda bisa jabarkan ulang kepada pihak rekan negosiasi anda yang berfungsi untuk menunjukan jika anda sudah faham.
f. Anda bisa meminta suatu alasan dari pihak rekan negosiasi anda seperti mengapa iya atau mengapa tidak.
g. Anda jangan sekali-kali menyela/memotong pendapat dari pihak rekan negosiasi anda. Yang harus anda lakukan adalah dengari pendapatnya dan kemudian carilah titik kelemahannya.
Dan kemudian dibawah ini apabila teks negosiasi dilihat dari sudut pandang isinya yakni sebagai berikut :
a. Negosiasi itu menciptakan suatu kesepakatan, yang mana baik dari kedua belah pihak yang saling sepakat maupun dari kedua belah pihak tersebut sama-sama untuk tidak sepakat.
b. Adapun setiap pihak yang ada didalam negosiasi yakni pastinya memperjuangkan apa yang di kehendakinya.
c. Negosiasi adalah sebuah sarana dalam meraih tujuan penyelesaian.
d. Negosiasi memiliki tujuan yang praktis yakni meraih kesepakatan yang bisa di terima dari kedua belah pihak dalam negosiasi.
Contoh Teks Negosiasi
Berikut adalah contoh teks negosiasi yang dapat anda pelajari dan sering terjadi di kehidupan kita sehari-hari:
A : Halo selamat siang
B : Selamat siang, ada yang bisa saya bantu ?
A : Saya ingin menanyakan tanah yang di jual di samping rumah bapak ini, dan diatas tanah tersebut tertera bahwa tanah dijual. Siapatau bapak mengetahui pemilik tanah tersebut ?
B : Oh iya pak, itu tanah memang saya jual dan saya sendiri pemiliknya.
A : Wah, tepat sekali saya menanyakan hal ini kebapak. Ngomong-ngomong tanah tersebut mau bapak jual berapa ?
B : Tanah tersebut saya jual dengan harga Rp.150.000.000 pak, itu sudah termasuk dengan sertifikatnya.
A : Berapa ukuran tanah tersebut pak ?
B : Ukuran tanah itu 30.000m persegi pak, cocok untuk rumah beserta pekarangan.
A : Apakah harga tanahnya bisa kurang pak ? dan Apakah nanti balik nama sertifikat dan surat menyurat lainnya bapak yang mengurus dan bapak yang membiayai ?
B : Tentu pak, masih bisa kurang. Kalau memang bapak berniat untuk membeli tanah tersebut, saya lepas dengan harga net Rp.100.000.000, dan seluruh balik nama sertifikat serta surat menyurat menjadi tanggungan saya.
A : Biasanya berapa hari balik nama sertifikat pak ?
B : Biasanya satu minggu sudah kelar pak.
A : Baik pak, saya jadi mengambil tanah bapak dengan harga tersebut. Saat ini saya beri DP dahulu ya pak 50% sebagai tanda jadi, dan sisanya akan menyusul setelah sertifikat sudah balik nama saya.
B : Baik pak, tidak masalah. Nanti segera saya akan usahakan agar sertifikat tersebut segera balik nama.
A : Oke pak, Deal (saling menjabat tangan)