Instrumen dan prinsip pengawasan adalah pembahasan yang akan diuraikan pada penjelasan dibawah ini. Pembahasan ini masuk kedalam aspek materi pelajaran ekonomi manajemen dan semua pelajaran yang berhubungan dengan manajemen, pengawasan, POAC dan lain sebagainya didalam suatu organisasi dan atau perusahaan. Adapun fokus pembahasan yang akan di jelaskan pada artikel ini yakni :
1. Instrumen pengawasan menurut ahli.
2. Prinsip pengawasan menurut ahli.
3. Prosedur pengawasan menurut ahli.
3. Prosedur pengawasan menurut ahli.
Sebelum anda melanjutkan untuk membaca pembahasan yang rinci mengenai instrumen dan prinsip-prinsip pengawasan ini, jangan lupa juga untuk membaca artikel tentang pengawasan sebelumnya yang telah kami bahas. Pembahasan tersebut dapat anda lihat pada halaman yang akan di berikan dibawah seperti berikut.
Apakah pengertian dan fungsi manajemen pengawasan dapat anda pelajari pada halaman berikut :
Baca Pengertian dan Fungsi Manajemen Pengawasan
Apa saja tujuan dan fungsi pengawasan dapat anda pelajari pada halaman berikut :
Baca Tujuan dan Fungsi Pengawasan
Apa saja ciri-ciri dan juga syarat pengawasan dapat anda pelajari pada halaman berikut :
Baca Ciri-Ciri dan Syarat Pengawasan
Apa saja jenis dan teknik pengawasan dapat anda pelajari pada halaman berikut :
Baca Jenis dan Teknik Pengawasan
Semoga pembahasan ini dapat menambah pengetahuan anda didalam mengetahui instrumen dan prinsip-prinsip pengawasan menurut para ahli serta menjadi portal referensi tugas ataupun makalah bagi para pelajar di seluruh Indonesia.
Instrumen Dan Prinsip Pengawasan |
Instrumen Pengawasan
Siagian (2004:137) mengemukakan bahwa, agar pengawasan terselenggara dengan efektif, dalam arti berhasil menemukan secara faktual hal-hal yang terjadi dalam penyelenggaraan seluruh kegiatan operasional, baik yang bersifat positif maupun berupa penyimpangan, penyelewengan atau kesalahan diperlukan berbagai instrumen, seperti:
1. Standar hasil yang direncanakan untuk dicapai
Makna dan hakikat standar hasil yang ingin dicapai adalah hal yang sangat fundamental karena terhadap standar itulah penyelenggaraan berbagai kegiatan dibandingkan. Situasi yang ideal ialah apabila manajer dapat mengamati sendiri segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan apabila terbukti terjadi penyimpangan atau kesalahan.
2. Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan dengan uang. Dengan demikian, anggaran merupakan pernyataan tentang hasil-hasil yang diharapkan.
3. Data Statistik
Analisis statistik dari berbagai segi operasional suatu orgasnisasi adalah alat pengawasan yang sangat penting bagi manajemen.
4. Laporan
Jika seorang manajer menggunakan laporan sebagai instrumen pengawasan, manajer yang bersangkutan melakukan pengawasan jarak jauh. Laporan berbentuk tertulis tetapi dapat juga berupa laporan lisan.
5. Auditing
Auditing adalah usaha verifikasi yang sistematis dan ditunjukkan pada berbagai segi operasional dan organisasi. Auditing dapat ditunjukkan kepada bidang kepegawaian, bidang logistik dan bidang finansial.
6. Observasi Langsung
Hal ini dilakukan oleh seorang manajer karena dengan melakukan observasi langsung, ia akan memperoleh masukan yang sangat penting baginya dalam usaha menentukan tindakan korektif apa yang perlu diambilnya. Selain itu, observasi langsung akan bersifat psikologis terhadap karyawan karena mereka merasa diperhatikan.
Prinsip-Prinsip Pengawasan
Dalam pelaksanaan pengawasan, diperlukan prinsip-prinsip sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan tersebut. Herujito (2001: 242) menyatakan bahwa ada tujuh prinsip-prinsip pengawasan, yaitu dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Mencerminkan sifat dari apa yang diawasi.
2. Dapat diketahui dengan segera penyimpangan yang terjadi.
3. Luwes.
4. Mencerminkan pola organisasi.
5. Ekonomis.
6. Dapat mudah dipahami.
7. Dapat segera diadakan perbaikan.
Simbolon (2004:69) menyatakan bahwa hal ini prinsip pengawasan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pengawasan berorientasi kepada tujuan organisasi.
2. Pengawasan harus objektif, jujur dan mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
3. Pengawasan harus berorientasi kepada kebenaran menurut peraturan-peraturan yang berlaku (wetmatigheid), berorientasi terhadap kebenaran atas prosedur yang telah ditetapkan (rechmatigheid) dan berorientasi terhadap tujuan (manfaat) dalam pelaksanaan pekerjaan (doelmatigheid).
4. Pengawasan harus menjamin daya dan hasil guna pekerjaan.
5. Pengawasan harus berdasarkan atas standar yang objektif, teliti (accurate) dan tepat.
6. Pengawasan harus bersifat terus menerus (continue).
7. Hasil pengawasan harus dapat memberikan umpan balik (feed back) terhadap perbaikan dan penyempurnaan dan kebijaksanaan waktu yang akan datang.
Prosedur Pengawasan
Menurut Simbolon (2004:76) mengatakan bahwa prosedur pengawasan adalah dapa dijelaskan sebagai berikut :1. Observasi, pemeriksaan dan pemeriksaan kembali.
2. Pemberian contoh
3. Catatan dan laporan
4. Pembatasan wewenang
5. Menentukan peraturan-peraturan, perintah-perintah dan prosedur.
6. Anggaran
7. Sensor
Demikian pembahasan mengenai instrumen dan prinsip pengawasan menurut para ahli, selamat belajar dan selamat membaca.
Daftar Pustaka
Siagian, Sondang P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Simbolon, Maringan Masry. 2004. Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen. Penerbit Ghalia Indonesia: Jakarta.
Herujito, Yayat M. 2001. Dasar-dasar Manajemen. PT. Grasindo: Jakarta.